
Strategi KPU Purwakarta Tingkatkan Partisipasi Pemilih Menyongsong Pilkada 2024
Purwakarta -- Tingginya partisipasi pemilih merupakan indikator kesuksesan dalam pesta demokrasi lima tahunan, baik pemilu maupun pilkada.
KPU Kabupaten Purwakarta memiliki strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pilkada yang akan berlangsung 27 November 2024 mendatang.
Ketua KPU Purwakarta, Dian Hadiana mengatakan bahwa salah satu upaya akan dilakukan yakni sosialisasi ke semua elemen masyarakat yang sudah memiliki hak pilih.
Pemilih pemula juga menjadi skala prioritas yang harus mendapatkan informasi terkait menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024 mendatang.
"Sosialisasi ke semua elemen masyarakat dilakukan karena memang ada ruang untuk itu. Seperti launcing Pilkada 2024 kemarin perkenalkan tahapan pilkada, maskot dan jinggle juga. Itu salah satu upaya kita menyampaikan kepada publik bahwa tahapan pilkada sudah berjalan," ujar dia.
Sosialisasi akan dilakukan KPU dibantu badan adhoc seperti PPK dan PPS secara beragam disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Paling tidak hari ini, kata dia sedang melaksanakan rekrutmen Pantaih yang akan bertugas pencocokan data pemilih selama satu bulan, terhitung mulai 24 Juni sampai 25 Juli 2024.
Menurutnya, di situ ruang sangat besar untuk sosialisasi karena Pantarlih akan datang ke rumah warga. Selain mencocokan data pemilih juga akan penyampaikan pelaksanaan Pilkada 2024.
"Saat pencocokan data pemilih, Pantarlih mengajak dan mengingatkan warga untuk datang ke TPS 27 November 2024 untuk menyalurkan hak pilihnya," ucap dia.
Selain itu, peran media juga sangat menunjang untuk memberikan informasi terkait pilkada ke publik.
Peserta pemilu baik partai dan pasangan calon diharapkan untuk memberikan dampak partisipasi pemilih meningkat.
"Bisa jadi karena memang warga tertarik, yakin akan pilihannya justru itu akan lebih menguatkan mereka datang ke TPS," ujar Dian.
Upaya-upaya itu diharapkan bisa melampaui pencapaian partisipasi pemilih Pemilu 2024 kemarin sebesar 84 persen.
"Pilkada nanti kita menargetkan partisipasi pemilih di atas 84 persen. Syukur-syukur bisa lebih atau paling tidak bisa bertahan," ujar Dian.